Jadi Komitmen Bersama, Setjen DPR Siapkan Penerapan Standar ISO untuk Hindari Fraud
Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar dalam Seminar Nasional bertema "Implementasi Manajemen Fraud dalam Perwujudan Pembangunan Good Governance and Clean Government." Acara ini berlangsung di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (18/9/2024). Foto : Cantika/Andri
PARLEMENTARIA, Jakarta - Inspektorat Utama (Irtama) DPR RI menyelenggarakan Seminar Nasional bertema "Implementasi Manajemen Fraud dalam Perwujudan Pembangunan Good Governance and Clean Government." Acara ini berlangsung di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (18/9/2024). Acara ini merupakan bagian dari peringatan HUT ke-9 Inspektorat Utama (Ittama) DPR RI.
Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar, membuka seminar dengan menekankan pentingnya momentum ini untuk memperkuat komitmen dalam mengawal proses pengelolaan kegiatan di parlemen, khususnya di Sekretariat Jenderal DPR RI. Ia menjelaskan, tujuan seminar ini adalah untuk mengidentifikasi dan memperkuat langkah-langkah dalam mengatasi fraud atau kecurangan yang berpotensi terjadi.
"Fraud memang terjadi di mana saja, namun yang terpenting adalah niat dan langkah-langkah konkret untuk menguranginya. Kami ingin memastikan mekanisme yang ada di DPR sesuai dengan tata kelola yang baik, yaitu good governance dan clean government," ujar Indra.
Indra juga mengungkapkan bahwa DPR sedang mempersiapkan penerapan standar ISO untuk anti-fraud. ISO ini, lanjutnya, akan menjadi pedoman utama dalam menjalankan berbagai kegiatan agar terhindar dari praktik-praktik fraud.
"Ini merupakan komitmen bersama, baik untuk good governance maupun clean governance. Inspektorat Utama akan terus menyosialisasikan ISO anti-fraud kepada unit-unit biro dan pusat lainnya agar penerapan anti-fraud semakin efektif, dan kita berharap fraud ini dapat hilang sepenuhnya di masa mendatang," pungkasnya.
Seminar ini dihadiri oleh para narasumber yang berpengalaman dalam manajemen korporasi nasional dan BUMN, sebagai ajang pertukaran pikiran dan pengalaman terkait pengelolaan yang bersih dan transparan. (ssb/rdn)